Monday, September 3, 2018

6 Dampak Kelebihan Gula Darah Pada Kecantikan dan Kesehatan Anda

6 Dampak Kelebihan Gula Darah Pada Kecantikan dan Kesehatan Anda


Makanan dan minuman manis memang selalu menggoda untuk disantap. Tapi konsumsi yang berlebihan bisa menimbulkan banyak dampak negatif bagi kesehatan. Mulai dari obesitas, diabetes, kerusakan gigi hingga kulit kusam.

Gula memang tidak seharusnya dikonsumsi terlalu banyak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menetapkan, batas aman konsumsi gula per hari adalah 50 gram atau setara dengan empat sendok makan. 


baca artikel kami mengenai testimoni sea buckthorn dalam menjaga keremajaan kulit (anti aging)
Namun tak sedikit orang yang melewati batas itu, karena banyak makanan yang tidak memiliki rasa manis, sebenarnya juga mengandung gula tinggi. Misalnya saja nasi, roti bahkan gorengan. Ini beberapa tanda yang perlu Anda waspadai ketika sudah terlalu banyak mengonsumsi gula.

1. Selalu 'Ngidam' Makanan Manis
Semakin banyak gula yang dimakan, maka Anda akan semakin menginginkannya. Dengan kata lain, kecanduan gula. Hal ini terjadi tidak hanya karena lidah sudah terbiasa dengan rasa manis sehingga selalu ingin mendapatkan rasa yang sama lagi dan lagi, tapi juga akibat dari naik-turunnya kadar gula darah secara drastis. Tubuh pun jadi 'menagih' gula seperti layaknya orang kecanduan obat.

"Mengonsumsi makanan tinggi gula akan membuat hormon merespon tubuh Anda seperti gelombang. (Kadar gula) naik lalu turun dan itu memicu tubuh untuk selalu menginginkan gula," ujar Brooke Alpert, M.S., R.D., penulis 'The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger' seperti dikutip dari Self.

2. Sering Lesu Sepanjang Hari
"Energi akan stabil ketika gula darah juga stabil, jadi jika Anda mengonsumsi terlalu banyak gila, naik-turunnya gula darah juga berakibat pada naik-turunnya energi," jelas Brooke.

Itulah sebabnya kenapa tubuh terasa lesu dan mengantuk ketika Anda makan nasi, cake, soda atau makanan lainnya yang mengandung banyak gula.

Baca Juga: 50 Inspirasi Busana Muslim untuk Lebaran 

3. Kulit Berjerawat
Timbulnya jerawat juga bisa dipicu oleh konsumsi gula berlebihan. Dijelaskan dermatologist Rebecca Kazin, M.D., beberapa orang ada yang sensitif dengan kenaikan insulin akibat asupan gula. Naiknya tingkat insulin akan membuat hormon lainnya tidak seimbang yang bisa memicu jerawat.

Efek terlalu banyak makan gula pada kulit bisa terlihat hanya beberapa hari setelah mengonsumsinya. Jika jerawat tak kunjung hilang dari wajah Anda, dermatologist dari Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery ini menyarankan untuk mengubah pola makan dengan diet rendah gula. 

4. Emosi Labil
Naik-turunnya kadar gula darah secara drastis dan cepat juga berimbas pada naik-turunnya mood. Emosi yang labil akan membuat Anda mudah kesal dan marah.

5. Berat Badan Naik
Kelebihan gula, berarti juga kelebihan kalori. Gula juga memicu pelepasan insulin, hormon yang berperan penting dalam mengatur berat badan. Ketika Anda makan gula, pankreas akan melepaskan insulin kemudian membawa gula tersebut ke organ-organ lain agar bisa digunakan sebagai energi. 

Tapi ketika gula yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak, tubuh akan memerintahkan produksi insulin yang lebih banyak dan kelebihan insulin akan mengakibatkan resistensi insulin. Yakni kondisi dimana tumbuh tidak bisa lagi merespon jumlah insulin dengan benar sehingga gula tidak bisa langsung digunakan sebagai energi. Akibatnya terjadi penumpukan kalori dan gula, yang disimpan menjadi sel-sel lemak. Selain lemak berlebih, juga berpotensi memicu diabetes.

6. Bingung
Jika Anda pernah merasa bingung atau sulit berpikir setelah makan, bisa jadi karena menu yang Anda santap mengandung banyak gula. Kesulitan berpikir adalah gejala umum rendahnya tingkat gula darah. Ketika Anda makan banyak gula, kadar gula darah akan naik secara drastis tapi juga cepat sekali turun.

"Kontrol gula darah yang rendah adalah faktor utama penyebab masalah daya tangkap otak," tukas Brooke.